didukung oleh :
Para lulusan sarjana hukum yang ingin melamar ke berbagai firma hukum harus melakoni kompetisi sangat ketat agar dapat lulus. Bekal yang dimiliki selama menempuh pendidikan hukum menjadi modal besar. Untuk itulah peran kampus hukum menjadi sangat penting. Di sinilah tema kampus hukum terfavorit menjadi sangat relevan untuk diulas.
Melalui survei khusus ke puluhan firma hukum besar di Indonesia, Hukumonline bersama Youth Manual mencoba menelusuri jejak perjalanan para advokat korporasi ke perguruan tinggi tempat awal mereka menimba ilmu pengetahuan hukum. Sebanyak 34 firma hukum besar Indonesia bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner survei yang dikirimkan. Hasilnya, menggambarkan fakultas dan sekolah hukum mana saja yang lulusannya paling banyak diserap oleh firma-firma hukum besar di Indonesia.
Survei kampus hukum terfavorit Hukumonline bersama Youth Manual menunjukkan sejumlah kampus hukum dengan nama besar sebagai favorit firma-firma hukum besar Indonesia. Dalam peringkat 10 besar didominasi 6 kampus hukum perguruan tinggi negeri (PTN) diikuti 4 kampus hukum perguruan tinggi swasta (PTS). Para lulusan kampus-kampus hukum terfavorit ini membanjiri firma-firma hukum besar.
Ada dugaan bahwa menjadi lulusan dari kampus-kampus hukum terfavorit ini menjadi ‘tiket emas’ untuk dilirik saat tahap rekrutmen di firma hukum tersebut. Secara tidak tertulis, ada semacam prioritas bagi lulusan kampus-kampus hukum ini. Mayoritas kampus hukum terfavorit firma-firma hukum besar ini pun berlokasi di Pulau Jawa.
Dalam survei tak hanya menggali informasi soal kampus-kampus hukum mana yang menjadi kampus hukum terfavorit dari firma hukum besar Indonesia. Tapii juga memotret gambaran kualitas seperti apa yang diharapkan dari kandidat atau para lulusan kampus hukum untuk direkrut firma hukum besar Indonesia.
Ada jawaban yang konsisten dari kuesioner yang diisi para responden. Ditambah dengan hasil wawancara terhadap beberapa managing partner, hal-hal berikut ini perlu menjadi perhatian baik oleh kampus hukum maupun para calon kandidat untuk dipersiapkan.
Dalam survei kampus hukum terfavorit kali ini Hukumonline dan Youth Manual berupaya menyajikan hasil pengolahan data yang juga bermanfaat untuk pengembangan pendidikan hukum di Indonesia.
Seperti disebutkan pada artikel pembuka, kampus hukum bisa berlomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan agar menghasilkan lulusan terbaik di bidang hukum. Melalui wawancara dengan lima orang dekan fakultas hukum, sejumlah tanggapan disampaikan terhadap hasil survei ini.
Masuk ke kampus terfavorit menjadi impian semua pelajar sekolah menengah atas. Termasuk juga kampus hukum terfavorit bagi mereka yang bercita-cita menjadi corporate lawyer.
Sayangnya, tak semua impian ini terwujud karena ada seleksi ketat untuk masuk ke kampus hukum terfavorit. Banyak peserta ujian tidak berhasil lolos menjadi mahasiswa di kampus-kampus tersebut. Lalu masihkah ada peluang bagi mereka untuk kelak berkarier di berbagai firma hukum besar Indonesia?